Rabu, 30 Maret 2011

Analisa bangunan katedrl dalam konteks manusia dan keindahan

Gereja Katedral Jakarta (nama resmi: Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga, De Kerk van Onze Lieve Vrouwe ten Hemelopneming) adalah sebuah gereja di Jakarta. Gedung gereja ini diresmikan pada 1901 dan dibangun dengan arsitektur neo-gotik dari Eropa, yakni arsitektur yang sangat lazim digunakan untuk membangun gedung gereja beberapa abad yang lalu.
Gereja yang sekarang ini dirancang dan dimulai oleh Pastor Antonius Dijkmans dan peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Provicaris Carolus Wenneker. Pekerjaan ini kemudian dilanjutkan oleh Cuypers-Hulswit ketika Dijkmans tidak bisa melanjutkannya, dan kemudian diresmikan dan diberkati pada 21 April 1901 oleh Mgr. Edmundus Sybradus Luypen, SJ, Vikaris Apostolik Jakarta.
Katedral yang kita kenal sekarang sesungguhnya bukanlah gedung gereja yang asli di tempat itu, karena Katedral yang asli diresmikan pada Februari 1810, namun pada 27 Juli 1826 gedung Gereja itu terbakar bersama 180 rumah penduduk di sekitarnya. Lalu pada tanggal 31 Mei 1890 dalam cuaca yang cerah, Gereja itu pun sempat roboh.
Pada malam natal, 24 Desember 2000, Gereja ini menjadi salah satu lokasi yang terkena serangan ledakan bom.
Arsitektur & Eksterior Katedral
• Arsitektur gereja dibuat dengan gaya neo gothik. Denah bangunan berbentuk salib dengan panjang 60 meter dan lebar 20 meter. Pada kedua belah terdapat balkon selebar 5 meter dengan ketinggian 7 meter. Konstruksi bangunan ini dikerjakan oleh tukang batu dari Kwongfu, China. konstruksi bangunan ini terdiri dari batu bata tebal yang diberi plester dan berpola seperti susunan batu alam. Dinding batu bata ini menunjang kuda-kuda kayu jati yang terbentang selebar bangunan.
• Ada 3 menara di Gereja Katedral, yaitu: Menara Benteng Daud, Menara Gading dan Menara Angelus Dei. Menara ini dibuat dari besi. Bagian bawah didatangkan dari Nederland dan bagian atas dibuat di bengkel Willhelmina, Batavia.
• Di menara gading terdapat jam yang pada mesinnya tertulis van Arcken & Cie.
• Lonceng: Pada menara Benteng Daud terdapat lonceng yang dihadiahkan oleh Clemens George Marie van Arcken. Pada menara Gading terdapat lonceng yang lebih kecil dan disumbankan oleh Tuan Chasse. Lonceng yang terbesar bernama Wilhelmus yang merupakan hadiah dari Tuan J.H. de Wit.
• Patung Kristus Raja: berada di halaman depan gereja.
• Goa Maria: Bentuk fisiknya mirip dengan Goa Maria di Lourdes Perancis. Goa ini terdapat di halaman samping gereja.
• Pintu Masuk Utama: terdapat patung Maria dan ada tulisan Beatam Me Dicentes Omnes’ yang berarti “Semua keturunan menyebut aku bahagia”.
• Rozeta: merupakan jendela bercorak Rosa Mystica sebagai lambang dari Bunda Maria. Benda ini terletak di atas gerbang utama.
Interior Katedral
• Serambi Gereja:
o Pada pintu utama terdapat sebuah batu pualam yang isinya hendak memberitahu bahwa gereja ini didirikan oleh Arsitek Marius Hulswit 1899-1901. Pada tembok sebelah selatan terdapat pualam putih yang menjelaskan bahwa gedung ini digambarkan oleh Antonius Dijkmans. Pada sisi kiri terdapat monumen “Du Bus” yang dibuat di Belgia dan dipersembahkan kepada umat katolik.[1]
• Ruang Umat:
- Pieta: replika dari karya Michaelangelo yang menggambarkan Maria yang memangku jasad Yesus setelah diturunkan dari salib.
- Lukisan Jalan Salib: dilukis di atas ubin yang dibuat oleh Theo Malkenboet.
- Mimbar pengetahuan: hadiah dari Imamat Mgr Luypen yang didirikan oleh Pastor Wenneker”.
- Pipe Orgel: dibuat di Belgia pada tahun 1988.
- Lukisan foto Uskup: Wajah para uskup dan lambang serta motto yang bisa dinikmati melalui lukisan yang tergantung di dinding dekat pintu samping kiri-kanan gereja.
• Panti Imam:
- Patung Ignatius de Loyola: terdapat pada pilar sebelah kiri di depan Altar Utama.
- Patung Franciscus Xaverius: terdapat di sebelah kanan. Seorang misionaris terkenal.
- Katedra: Tempat duduk uskup sewaktu memimpin misa.
- Bejana Pemandian: Terbuat dari marmer
- Altar: Altar utama (berhiaskan relief dan patung ke-12 murid Yesus serta Ignatius de Loyola dan Franciscus Xaverius); Relekui pada ketiga altarnya; altar Maria (berhiaskan relief kehidupan Bunda Maria); dan Altar Yoseph (berhiaskan relief kehidupan Santo Yosepj).
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Katedral_Jakarta#Arsitektur_.26_Eksterior_Katedral.5B1.5D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar